BERITADinas PendidikanHukumINVESTIGASIKEMANUSIAANKriminalPemerintahanPeristiwaPERSPOLRI

Camat Menganti (Hendriawan Susilo)Bantah Intimidasi Samsul Arif Ayah (SAH) Siswi SD Buta karena Tusuk Bakso

Wartajatim.id || Gresik – Camat Menganti Hendriawan Susilo membantah kalau dirinya melakukan intimidasi kepada Samsul Arif ayah korban (SAH)siswi SD Menganti Gresik yang hampir buta diduga dicolok matanya pakai tusuk bakso.

Hendri menjelaskan, kalau dirinya ingin mencari tahu soal kebenaran sesungguhnya di balik ramainya kasus yang menimpa (SAH) ini.

Sebab Hendri mendapat informasi dari kepala desa setempat kalau, (SAH) masih aktif mengikuti lomba Agustusan setelah mengalami kejadian pencolokan tusuk bakso pada Senin (7/8/2023) di sekolahnya.

“Tanggal 12-13 Agustus itu (SAH) putrinya masih ikut lomba-lomba di balai desa, itu setelah tanggal 7 itu,” kata Hendri dikonfirmasi Wartajatim.id . Sabtu (23/9/2023).

Oleh karena itu Hendri melakukan pengecekan langsung untuk mendapatkan rangkaian fakta dan kronologi kejadian, Mulanya ia terjun bersama Dinas Pendidikan dan Reskrim Polres Gresik ke SD tempat korban untuk melakukan pemeriksaan.

“Setelah dari sana Tempat SDN sekolahan (SAH) saya ke rumah korban. menurut bayangan saya kalau ditusuk pasti bola matanya terluka. Kami ketemu (SAH) kami foto, matanya normal kayak gak ada bekas penusukan,” ujarnya,Hendri.

Dirinya pun mulai ragu setelah mengunjungi rumah korban dan melihatnya secara langsung,Namun Hendri masih menghormati keluarga korban yang ingin meneruskan ke proses hukum.

Tak berhenti di situ, Camat Menganti tersebut juga mencari konfirmasi soal kondisi anak korban (SAH)kepada dokter. Yang mana tidak ditemukan tanda kekerasan kepada anak berusia 8 tahun itu di bagian matanya.

“Penyebab kebutaan memang saya belum dapat Faktanya itu, tapi yang jelas tidak ada luka,” imbuhnya.

Kemudian setelah beberapa hari berlangsung, Hendri mendapat kabar dari Bupati Gresik akan ada pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di RS PHC Surabaya. Dia berpikir setelah pemeriksaan MRI ini semuanya akan terungkap lebih jelas.

Sehari setelah pemeriksaan MRI kemudian tersiar kabar akan ada jumpa pers di Mapolres Gresik, Dari situ Hendri khawatir kepada Samsul Arif ayah (SAH) yang juga menjabat sebagai Sekertaris Desa Randu Padangan, Menganti Gresik.

“Saya takut juga, ini kan anak buah saya (Samsul Arif) loh. Saya ikut bertanggung jawab. Akhirnya saya telepon Kepala Desa (Randu Padangan),” tutur Hendri.

Kemudian pada Rabu (20/9/2023) malam Hendri menelpon Kepala Desa Randu Padangan untuk mengajak Samsul Arif bertemu di kantor kecamatan.

Dalam pertemuan itu turut hadir Kepala Desa, Kepala Dusun, dan Sekertaris Desa yakni Samsul Arif ayah (SAH) Di kantor tersebut Hendri menanyakan keadaan sesungguhnya kepada Samsul Arif secara baik-baik.

“Saya tanyakan ke Samsul Arif ayah (SAH), coba pak jelaskan segamblang mungkin jangan ada yang ditutupi. Pak cariknya diam (Samsul Arif) cuma ngomong, nganpunten pak camat saya “Khilaf,” tutur Hendri menirukan ucapan “Khilaf” Samsul ayah (SAH)

Setelah itu Samsul menjelaskan kepada Hendri kalau dirinya menyesal. Sebab Samsul tidak menduga pemberitaan yang menimpa anaknya ini akan berdampak besar.

Hendri kemudian menyampaikan kalau persoalan yang dihadapi Samsul ini telah menjadi tanggung jawabnya. Dia khawatir kalau apa yang selama ini disampaikan Samsul menjadi kebohongan publik.

“Saya takut, dulu pernah ngamati kasusnya (Ratna Sarumpet). Itu dipenjara loh mas…? enggak main-main…!!! Lalu saya sampaikan pak carik gimana kalau enaknya sampean (Samsul Arif) minta maaf atau mencabut laporan daripada nanti tambah panjang,” kata Hendri.

Hendri lalu menawarkan Samsul membuatkan draf permintaan maaf karena ayah korban itu kebingungan untuk menulisnya. Namun Hendri meminta rekomendasi dulu kepada Kabag Humas Pemkab Gresik terkait surat permintaan maaf itu.

Namun dari pihak Pemkab Gresik tidak merekomendasikan Hendri untuk membuatkan draf permintaan maaf…!!! Samsul ayah (SAH)Sehingga draf tersebut tidak sampai jadi dan ditulis.

Pernyataan Hendri soal draf ini sekaligus menampik keterangan pengacara keluarga korban (SAH) yang menuding bahwa Camat Menganti memaksa Samsul ayah (SAH) melakukan permintaan maaf terbuka.

“Jadi gak sampai dibikin, gitu aja. Karena saya takut, saya konfirmasi ke Kabag Humas jangan, jangan katanya. Jadi tidak dibuat,” ujarnya.

Camat Menganti itu berharap polemik yang sedang berlangsung ini bisa segera selesai dan terbukti kebenarannya, Sebab kata Hendri, akibat pemberitaan soal (SAH )yang makin gencar, Menganti Gresik sempat dicap kawasan tidak ramah anak.

“Saya bertanggung jawab atas apa yang ada di wilayah Menganti Gresik karena gini image Menganti sebagai tidak ramah anak, Saya ikut bertanggung jawab, Saya ingin cepat clear terklarifikasi semua, kalau memang ada penusukan dibuka segamblang mungkin.” Katanya.(News)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button