25.1 C
Indonesia
Selasa, Oktober 21, 2025

Tuk Kali Ke-3 Kirab Syukur Suro Sukses Di Gelar Pemdes Janti,Kepala Desa : Petilasan Dewi Sekartaji Jadi Magnet Kebudayaan Penuh Makna

Kediri  – Wartajatim.id || Kepala Desa  Ir.H.Muryadi  mengatakan bahwa prosesi “Kirab Syukur Suro” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa (PEMDES) Janti kec.Wates Kab. Kediri Jawa Timur pada Sabtu (12/7/2025) siang merupakan kegiatan yang memadukan antara Budaya dan Tradisi sehingga di harapkan bisa menjadi magnet kebudayaan lokal yang penuh makna.

“Harapan kita bersama, kegiatan-kegiatan budaya seperti ini yang berpusat di Petilasan Dewi Sekartaji akan terus terawat, berkembang, semakin meriah setiap tahun, dan terus menjadi magnet kebudayaan yang menginspirasi kita semua,” ujar Kepala Desa Janti Ir.H.Muryadi pada Sabtu (12/7/2025).

Kegiatan budaya seperti Kirab Syukur Suro yang sudah menjadi tradisi Pemdes Janti pada setiap datangnya bulan suro ini memiliki nilai yang penting dan tradisi ini sarat akan simbol dan filosofi yang dalam, mencerminkan spiritualitas, harapan, dan penghormatan terhadap leluhur serta memberi makna yang kuat bagi masyarakat Desa Janti.

“Kirab Syukur Suro merupakan tradisi tahunan  menyambut Tahun Baru Jawa (1 Suro dalam penanggalan kalender Jawa), yang dijalankan secara khidmat oleh Pemdes Janti bersama seluruh masyarakat,” Ungkap H.Muryadi

H.Muryadi menambahkan ,”Prosesi diawali dengan kirab mengelilingi Desa Janti dengan membawa sedekah tumpeng hasil bumi serta kesenian jaranan jawa dalam suasana penuh Khidmat dengan berjalan kaki,” lanjut H.Muryadi

Di pimpin kepala Desa  Janti sebagai Ketua Adat dan Peserta Kirab  berjalan kaki sampai  7 kilometer mengelilingi Desa Janti mulai dari Balai desa menuju Petilasan Dewi Sekartaji yang berada di area persawahan Dusun Grojogan. Tradisi Kirab Syukur Suro bagi masyarakat setempat memiliki makna spiritual yang dalam, yaitu sebagai wujud laku batin, refleksi diri, serta Doa keselamatan bagi seluruh masyarakat Desa Janti dan bangsa Indonesia.

Selain itu, menurut Kepala Desa Janti Kirab Syukur Suro juga menjadi sarana masyarakat untuk bersatu dalam nilai-nilai luhur, menyatukan masa lalu, masa kini, dan masa depan dalam kesadaran spiritual kolektif dan yang sangat penting adalah menumbuhkan rasa gotong royong di tengah-tengah masyarakat dalam menyukseskan event tahunan Pemerintah Desa.

Suara gamelan dan tarian ikut mewarnai acara Kirab Syukur Suro di area Petilasan Dewi Sekartaji, seakan menambah kesan sakral pada acara tersebut,puluhan gunungan nasi tumpeng dan hasil bumi yang sebelumnya di arak keliling Desa di letakan di area Petilasan,yang akan di Doakan oleh tokoh Agama dan tokoh Adat setempat sebelum nantinya di porak bersama.

Setelah beberapa rangkaian kegiatan sambutan Kepala Desa Janti dan Doa bersama,masyarakat yang sudah tidak sabar memporak tumpeng dan hasil bumi,langsung berebut saling adu cepat agar mendapat isi dari gunungan tumpeng hasil bumi tersebut,mereka percaya ada keberkahan di setiap hasil sedekah bumi pada acara ritual suro ini.

Dalam sambutan Kepala Desa Janti Ir.H.Muryadi menyampaikan,” Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut mendukung suksesnya acara kirab Syukur Suro ini yang telah menjadi agenda tahunan Pemdes Janti, tanpa semangat kebersamaan yang kuat dan rasa gotong royong yang tinggi agenda Pemdes Janti ini tidak akan mungkin terlaksana dengan baik,” ucap Muryadi penuh haru

“Sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada jajaran Pemdes Janti,RT/RW, jajaran Polsek, jajaran Koramil dan seluruh masyarakat Desa Janti atas pengorbanannya baik tenaga,pikiran dan materi pada acara ini, Kirab Syukur Suro ini adalah tahun ke 3 yang sudah di gelar Desa Janti,kita sama-sama melihat setiap tahunnya antusias masyarakat semakin meningkat,yang sebelumnya kita perkirakan ada 500 peserta ternyata lebih dari 500 peserta,saya yakin acara ini akan bisa menghidupkan wisata Religi lokal yang ada di Desa Janti ini untuk menarik para wisatawan untuk datang sekaligus upaya kita Pemdes dan Masyarakat Desa Janti dalam “Nguri -Nguri Budaya Jawa” demi melestarikan peninggalan leluhur,” Pungkas Kepala Desa Janti Ir.H.Muryadi

Berikut sepenggal cerita leluhur agar kita selalu ingat akan sejarah tentang Dewi Sekartaji:

Menurut Legenda, Petilasan Dewi Sekartaji yang berada di Desa Janti Kecamatan Wates ini Kab Kediri ini merupakan Petilasan Dewi Sekartaji atau Dyah Galuh Chandra Kirana dulunya adalah tempat berdiam diri Dewi Sekartaji menunggu sang pujaan hati yakni Panji Inu Kertapati atau Panji Asmarabangun dengan manekung/amertapa mendekat kepada pemilik semesta Tuhan Yang Maha Kuasa.awalnya di temukan merupakan gundukan tanah dengan beberapa batu bata lama yang berserakan, yang  di perkirakan telah ada pada tahun 1100 M. berupa gundukan tanah karena bangunan aslinya telah tertimbun abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud berulang kali.

Banyak mitos yang beredar terkait Petilasan Dewi Sekartaji, salah satunya pemuda pemudi yang belum menikah di larang memasuki area Petilasan.

Namun sejauh ini tidak ada pembuktian terkait mitos ini yang beredar ini. pada akhirnya semua kembali pada keyakinan masing-masing pengunjung yang datang ke Petilasan Dewi Sekartaji.

Dalam hal ini Pemerintah Desa Janti hanya berupaya melestarikan peninggalan sejarah yang mengandung nilai tinggi leluhur tanah Kediri umumnya dan Desa Janti pada khususnya.


Acara sakral Kirab Syukur Suro yang di gelar Pemdes Janti pada Sabtu (12/7) ini turut di hadiri Kepala Desa Janti Ir.H.Muryadi, Camat Wates (di wakili),Kapolsek Wates AKP Agus Sudaryanto S.H.,Danramil Wates Kapten Sutejo,Anggota DPRD Ahmad Mufid,Paguyuban Kepala Desa Sekecamatan Wates,Banser,Toga,Tomas dan seluruh tamu terundang.

Editor: Didik

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments

spot_img
spot_img